Minggu, 03 Maret 2013
Pesawat tempur tua F-5 Tiger TNI AU terbang kembali
Pesawat tempur tua F-5 Tiger TNI AU terbang kembali
Setelah 10 bulan, menjalani perawatan akhirnya pesawat tempur F-5 Tiger II Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dapat terbang kembali. Pesawat ini sempat digrounded sejak tahun 2012 lalu.
F-5 Tiger merupakan pesawat yang tergolong tua. Si Macan ini mulai memperkuat TNI AU sejak tahun 1980. Jika dihitung, pesawat produksi Northrop Co, Amerika Serikat ini sudah 30 tahun menjaga udara RI.
Pesawat dinyatakan layak terbang setelah menjalani tes flight oleh Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb M Nurdin, Kamis (31/1). Demikian keterangan pers dari Pentak Lanud Iswahjudi.
Hal tersebut sangat membanggakan terutama bagi para teknisi, sehingga pesawat tempur F-5 dapat bergabung dengan temannya pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Hawk MK-53, dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Tes flight dilaksanakan langsung oleh Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb M. Nurdin bersama Mayor Pnb Reza Muryadi, di aero drom Lanud Iswahjudi dan dipantau langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna.
Tes flight merupakan tes terbang bagi pesawat terbang setelah menjalani perawatan atau perbaikan karena mengalami kerusakan, sedangkan bagi penerbang yang melaksanakan tes flight adalah penerbang yang telah mendapatkan sertifikasi tes flight.
Selasa, 05 Februari 2013
TNI AU Akan Beli Enam Hercules di Tahun 2013
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA
-- Mabes TNI terus mempercepat modernisasi alutsista matra udara. Setelah
mendapat hibah empat unit pesawat Hercules C-130 dari Negeri Kanguru.
Rencananya tahun depan TNI
AU bakal kedatangan enam pesawat Hercules jenis yang sama. “Pesawat Hercules
sama didatangkan dari Australia,” kata Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono
usai pelantikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Madya Ida Bagus
Putu Dunia di Lanud Halim Perdanakusuma, akhir peka lalu.
Agus menjelaskan modernisasi
alutsita TNI AU merupakan program mendesak yang harus dipenuhi. Selain
mendatangkan jet tempur Sukhoi dan F-16 sebagai program lanjutan memperkuat
pertahanan udara, TNI AU juga bakal kedatangan pesawat angkut CN-295 sebagai
pengganti Fokker-27. “Ini sebagai tindak lanjut program memperbarui alutsista
TNI AU,” katanya.
KSAU Marsekal Madya Ida
Bagus Putu Dunia menyebut, peremajaan alutsista merupakan salah satu kebijakan
khusus yang bakal diprioritaskannya. Mendatangkan pesawat angkut dan jet tempur
adalah program lanjutan untuk bisa memenuhi minimum essential forces (kekuatan
pokok minimum) alutsitas TNI AU pada 2014.
Pada tahun ini, TNI AU
mendapat dana terbesar untuk pembelian alutsista mencapai 2,6 miliar dolar AS.
Adapun TNI AL mendapat alokasi dana sebesar 2,1 miliar dolar AS, dan TNI AD
paling kecil sebanyak 1,4 miliar dolar AS.
“Saya akan mengevaluasi apa
yang perlu diperbaiki dan mempelajari lagi tentang alutsitas,” kata Ida Bagus.
“Saya," lanjut Ida
Bagus, "harus konsolidasi dan memperbaiki manajemen untuk melanjutkan
program pejabat sebelumnya.”
Dalam pembukaan Rapat Kerja
Teknis Logistik Modernisasi, pada awal bulan lalu, mantan KSAU Marsekal Imam
Sufaat menyatakan, sesuai rencana strategis pembangunan 2010-2014, TNI AU
membutuhkan sekitar 102 pesawat berbagai jenis.
Rinciannya terdiri atas
pesawat tempur F-16, T-50, Sukhoi, Super Tucano, pesawat angkut CN-295, Hercules,
Boeing 737-500, Helikopter Cougar, Grob, dan pesawat latih KT-1.
Langganan:
Postingan (Atom)